Contoh Tugas Liburan Untuk Siswa Yang Tidak Membuat Siswa Bete

Advertisement

Contoh Tugas Liburan Untuk Siswa Yang Tidak Membuat Siswa Bete-Sebentar lagi libur panjang, dan saat itu akan terjadi jeda proses pembelajaran bagi siswa, relasi KBM di sekolah dan di rumah pun bisa saja terputus jika para guru tidak pandai mensiasatinya. Libur panjang sebenarnya hal yang ditunggu-tunggu bak oleh siswa maupun guru, setidaknya untuk merefresh rutinitas kegiatan di sekolah selama kurang lebih satu semester. Tetapi liburan yang akhir semester yang cukup panjang tersebut menimbulkan permasalahan juga, sebab nantinya siswa akan lupa dengan materi pelajaran sebelumnya. Untuk itu pemberian tugas liburan sangatlah disarankan, seperti apa tugas disaat liburan tersebut?

Contoh Tugas Liburan Untuk Siswa Yang Tidak Membuat Siswa Bete
Seperti apa tugas yang harus diberikan kepada siswa?
Banyak orang tua yang mengeluh ketika liburan yang cukup panjang, anaknya tidak mengerjakan sesuatupun tugas sekolah, lantaran si anak tidak diberi tugas liburan oleh guru. Tetapi tak sedikit juga para orang tua yang mengeluh lantaran melihat anaknya yang tidak "benar-benar berlibur" lantaran tumpukan tugas yang diberikan gurunya, si anak mesti selalu mengernyitkan keningnya untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Nah dua hal tersebut menjadi pertimbangan bagi guru, seperti apa tugas yang haus diberikan kepada siswanya, agar tugas yang diberikan tidak menggaggu kegembiraan liburan siswa?

Berikut contoh tugas yang tidak terlalu membuat siswa jadi bete
  1. Untuk siswa SD tugasnya, berikan tugas yang membuat mereka bekerjasama dengan orangtuanya. Misalnya, membuat catatan perjalanan liburannya. Ingat, catatan, bukan cerita. Catatan tersebut bisa dilengkapi dengan photo keluarga saat liburan.
  2. Untuk siswa SMP - SMA beri tugas photo travel, jadi si siswa mengabadikan momen-momen menariknya ketika berada ditempat liburan, kemudian hasil jepretan kameranya di upload ke medsos sekolah. Maksudnya ke fanspage facebook misalnya. Atau ajak mereka untuk mempublikasikannya di blog personal mereka.
Untuk siswa di level menengah memang lebih mudah dalam memberikan tugas asyik. Contoh tugas diatas akan sangat mereka sukai, karena umumnya anak-anak sesusia mereka suka narsis di media sosial, kemana aja photo-photo yang menurut merkea menarik pasti langsung di upload. Sedangkan untuk siswa level SD, memang perlu dipikirkan benar, tugas yang seperti apa yang pantas dan baik jika diberikan kepada mereka, sekaligus tidak membebani pikiran mereka diwaktu liburan.

Sudah cape-cape ngerjain tugas, tapi ternyata tidak dinilai guru.
Banyak juga para orangtua yang bertanya, apakah tugas waktu liburan dinilai oleh guru? "Sudah capek-capek anak saya mengerjakan tumpukan tugas dari gurunya, eh ternyata cuma dikumpulin, dan berkasnya dibuang ke tong sampah..." keluh seorang ibu.

Untuk yang ini juga perlu perhatian khusus, jangan sampai Guru mempunyai reputasi yang sama seperti yang dikeluhkan ibu diatas. Hanya memberikan tugas tanpa melakukan penilaian. Yang seperti ini sama saja dengan "ngiri" sama waktu liburan siswa. Penilaian itu wajib, apapun model dan bentuk penialaiannya.

Agar siswa tahu bahwa pekerjaanya dinilai si Guru, maka guru wajib mempublikasikan hasil penilaiannya. Bisa di mading, atau dalam bentuk informasi lainnya yang intinya bahwa tugas yang diberikan kepada siswa selama liburan sudah dinilai.

Baca juga tulisan ini:
Tempat Wisata Untuk Keluarga di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya dan Jogjakarta

Advertisement

Terimakasih telah berkunjung ke blog pekerjaanguru.blogspot.com, mudah-mudahan bermanfaat!

Baca juga:

No comments:

Post a Comment